google-site-verification: google6968eaab40b0eb36.html ano.sb: Persarafan

selamat datang

selamat datang
terimakasih atas kunjungan anda hari ini semoga dapat bermanfaat

Sabtu, 15 Agustus 2009

Persarafan

BAB I
PENDAHULUAN


A. PENGERTIAN
Salah satu organ yang berfungsi untuk menyelengarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.

B. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF
Pembagian susunan saraf terdiri dari:
1. Susunan saraf sentral
a. Medula spinalis.
b. Otak
(1) Otak besar (serebrum)
(2) Batang otak (trunkus serebri)
(3) Otak kecil (serebelum)
2. Susunan saraf perifer
a. Susunan saraf somatik
b. Susunan saraf otonom
(1) Susunan saraf simpatis
(2) Susunan saraf para simpatis





















BAB II
PEMBAHASAN



A. SUSUNAN SARAF SENTRAL

1. MEDULA SPINALIS (Sumsum Tulang Belakang)

Bagian susunan saraf pusat yang terletak di dalam kanalis vertebralis bersama ganglion radik posterior yang terdapat pada setiap foramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh, anggota bdan serta bagian kepala. Dimulai dari bawah medula oblongata setinggi korpus vertebra servikalis I memanjang sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II.

a. Bentuk Medula Spinalis
Sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang berisi cairan otak, sakus arakhnoid berakhir di dalam kanalis vertebralis dalam tulang sakrum.
Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf, terdiri dari:
(1) Servival : 8 pasang
(2) Torakal : 12 pasang
(3) Lumbal : 5 pasang
(4) Sakral : 5 pasang
(5) Koksigial : 1 pasang
Medula spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang mengecil pada bagian atas menuju ke bagian bawah sampai servikal dan torakal, pada bagian ini terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II pada daerah lumbal pelebaran ini semakin kecil disebut konus medularis.
Konus ini berakhir pada vertebra lumbal I dan II, akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus foramen intervertebralis.
Penyebaran semua saraf medula spinalis, dimulai dasi torakal I sampai lumbal II mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan keluar membentuk fleksus dan ini akan membentuk saraf tepi (perifer) terdiri dari:
(1) Fleksus servikalis, dibentuk oleh cabang-cabang servikal anterior, cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus assesorius.
(2) Fleksus brakialis. Dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dari saraf
servikal 4 dan torakal 1, saraf terpenting nervus mediana;

? Nervus ulnaris radialis
? Mempersarafi anggota gerak atas
(3) Fleksus lumbalis. Dibuat oleh serabut saraf dan torakal 12 saraf terbesar yaitu;
? Nervus femoralis
? Nervus obturatoir
? Dibentuk oleh saraf terbesar keluar mempersarafi otot anggota gerak bawah
Sumsum belakang dibungkus oleh 3 selaput yaitu;
? Duramater (selaput luar)
? Arakhnoid (selaput jaringan)
? Piameter (selaput dalam).
Diantara duramater dan arakhnoida terapat lubang disebut kandung duramater.

b. Pembagian Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang ada 2 macam zat;
(1) zat putih sebelah luar. Terdapat diantara berkas depan kiri dan kanan dari selaput benang saraf.
(2) Zat kelabu sebelah dalam. Dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak, didalamnya terdapat jaringan penunjang (mongolia).
Akar saraf sumsum tulang dibentuk oleh;
? Akar depan. Berasal dari sel ganglion di dalam tanduk depan masuk ke dalam alur sisi depan.
? Akar belakang. Mulai dari simpul saraf sumsum belakang masuk ke dalam alur sisi belakang.

c. Fungsi Medula Spinalis
Terdiri dari;
(1) Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.
(2) Mengurus kegiatan refleks-refleks spinalis serta refleks lutut.
(3) Menghantarkan rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum.
(4) Sebagai penghubung antar segmen medula spinalis.
(5) Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.




2. OTAK
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat.

a. Bagian-bagian Otak
(1) Serebrum (Otak besar).
Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa kranalis anterior atas dan fosa kranalis media.
Otak mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan permukaan bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian kortek serebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf.
Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu;
? Lobus frontalis, adalah bagian dari erebrum yang terletak di depan sulkus sentralis.
? Lobus parietalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis.
? Oksifitalis, yang mengisi bagian belakang dari serebrum.
Korteks serebri. Disamping pembagian dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsinya dan banyaknya area, secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian;
? Korteks Sensoris. Pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh tergantung pada fungsi alat yang bersangkutan. Disamping itu juga korteks sensoris bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh bilateral lebih dominan.
? Korteks Asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri-sendiri, kemampuan otak manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berfikir, rangsangan yang diterima diolah dan disimpan serta dihubungkan dengan data yang lain. Bagian anterior lobus frontalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks.
? Korteks motoris. Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur bagian tubuh kontra lateral.
? Korteks Pre-frontal. Terletak pada lobus frontalis berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian.
Fungsi serebrum terdiri dari;
? Mengingat pengalaman-pengalaman yang lalu.
? Pusat pernafasan yang menangani; aktivitas mental, akal, intelegensi, keinginan dan memori.
? Pusat menangis, buang air besar dan buang air kecil.

(2) Batang Otak (Trunkus serebri)
Diensefalon ke atas berhubungan dengan serebrum dan medula oblongata ke bawah dengan medula spinalis. Serebrum melekat pada batang otak di bagian medula oblongata, pons varoli dan mesensepolon. Hubungan serebelum dengan medula oblongata disebut korpus retiformi, serebelum dengan pos varoli disebut brakium pontis dan serebelum dengan mesensepalon disebut brakium konjungtiva.
Batang otak terdiri dari:
(a) Diensefalon, bagian batang otak paling atas terdapat diantara serebelum dengan mesensepolon,kumpulan dari sel saraf yang terdapat dibagian depan lobus temporalis terdapat kapsula interna dengan sudut menghadap ke samping.
Fungsi dari diensefalon;
? Vaso kontuktor, mengecilkan pembuluh darah.
? Respiratori membantu proses persarafan.
? Mengontrol kegiatan reflek.
? Membantu pekerjaan jantung.
(b) Mesensepolon. Atap dari mesensepalon terdiri dari 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 disebelah atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan 2 sebelah bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior.
Fungsinya terdiri dari;
? Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata.
? Memutar mata dan pusat pergerakan mata.
(c) Pons varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensepolon dengan pons varoli dengan serebelum, terletak di depan serebelum diantara otak tengah dan medula oblongata di sini terapat premotoksid yang mengatur gerakan pernafasan dan reflek.


Fungsi dari Pons varoli terdiri dari:
? Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula oblongata dengan serebelum atau otak besar.
? Pusat saraf nervus trigeminus.
(d) Medula oblongata. Merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis.
Fungsi dari medula oblongata, merupakan organ yang menghantarkan impuls dari medula spinalis dan otak yang terdiri dari;
? Mengontrol pekerjaan jantung
? Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstruktor)
? Pusat pernapasan (respiratory center)

(3) Serebelum (Otak kecil)
Terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan serebrum oleh fisura tranversalis dibelakangi oleh pons varoli dan diatas medula oblongata.
Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris merupakan pusat koordinasi dan integrasi.
Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer. Serebelum berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi).
Korteks serebelum dibentuk oleh subtansia grisea terdiri dari 3 lapisan:
? Lapisan granular luar
? Lapisan purkinye
? Lapisan granular dalam
Fungsi sereberum;
(a) Arkhioserebelum (vestibulo serebelum), serabut aferen berasal dari telinga dalam diteruskan oleh venus VIII (auditorius) untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak.
(b) Paleaserebelum (spinoserebelum), sebagai pusat penerima impuls dari reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus (N. Trigeminus) kelopak mata, rahang atas dan bawah serta otot pengunyah.
(c) Neoserebelum (Ponto Serebelum), korteks serebelum menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengatur gerakan sisi badan.
b. Saraf Kepala (Saraf Otak)
Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak berhubungan erat dengan otot panca indera; mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.
Di dalam kepala ada 2 saraf kranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja atau hanya sensorik saja. Saraf otak terdiri dari:

Urutan
saraf Nama saraf Sifat saraf Memberikan saraf
Untuk dan fungsinya
1. Nervus olfaktorius sensorik Hidung sebagai alat penciuman
2. Nervus optikus Sensorik Bola mata untuk penglihatan
3. Nervus Okulomotoris Motorik Penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata
4. Nervus troklearis Motorik Mata, memutar mata dan penggerak bola mata
5. Nervus trigeminus Motorik & sensorik
N. optalmikus Motorik & sensorik Kulit kepala dan kelopak mata atas
N. maksilaris Sensorik Rahang atas, palatum dan hidung
N. mandibularis Motorik & sensorik Rahang bawah dan lidah
6. Nervus abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
7. Nervus fasialis Motorik & sensorik Otot lidah menggerakan lidah dan selaput lendir rongga mulut
8. Nervus auditorius Sensorik Telinga, rangsangan pendengaran
9. Nervus glossofaringeus Sensorik & motorik Faring, tonsil dan lidah, rangsangan cita rasa
10. Nervus vagus Sensorik & motorik Faring, laring, paru-paru dan esofagus
11. Nervus asesorius Motorik Leher, otot leher
12. Nervus hipoglosus Motorik Lidah, cita rasa dan otot lidah



B. SUSUNAN SARAF PERIFER
1. SARAF SOMATIK
Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.

a. Serabut Saraf Anggota Gerak Atas
Fleksus brakialis terdapat di atas rongga toraks merupakan saraf-saraf segmen servikal IV hingga torakal I membentuk jalan saraf yang mempersarafi lengan. Saraf servikal membentuk nervus medianus mempersarafi antara lain otot fleksor lengan bawah yang berfungsi mengetulkan lengan dan jari, cabang sensoris nervus medianus mempersarafi kulit, telapak tangan mulai dari ibu jari sampai tangan setengah bagian radikal jari ke-4.
Saraf servikal IV dan torakal I membentuk nervus ulnaris mempersarafi otot tangan di daerah hipotenar (telapak tangan) pada sisi tulang hasta, saraf ini mengandung cabang sensoris yang mempersarafi kulit, telapak tangan dari jari ke-5 dan setengah bagian ulna jari manis.
Saraf servikal V dan VI bagian dorsal membentuk nervus aksilaris yang mempersarafi muskulus deltoid, saraf servikal V dan VII membentuk nervus radialis yang mempersarafi otot-otot ekstensor, kulit lengan dan tangan bagian dorsal.

b. Serabut Saraf Anggota Grak Bawah
Fleksus lumbo sakralis, saraf-saraf spinal hingga sakral V membentuk jala saraf yang mensarafi tungkai jala, tersusun dalam 2 bagian-nagian dorsal dan yang ventral
Saraf lumbal I dan II membentuk nervus genito femoralis yang mengurus persarafan kulit daerah genetalia dan paha atas bagian medial.
Saraf lumbal II-IV bagian ventral membentuk nervus obturotarius yang mensarafi otot obturatori dan abduktor paha, bagian sensoris mengurus sendi paha.
Saraf lumbal II-IV bagian dorsal membentuk nervus femoralis mensarafi muskulus quadriseps femoris. Lumbal II dan III bagian dorsal juga membentuk saraf quadratus fenoris lateralis yang mensarafi kulit paha bagian lateral.
Saraf lumbal IV-sakral III bagian ventral membentuk nervus tibialis.
Saraf lumbal IV-sakral II bagian dorsal bersatu menjadi nervus peroneus atau fibularis komunis.
Nervus tibialis mensarafi otot-otot fleksor di tungkai bawah kulit di daerah ini dan kulit di daerah telapak kaki.
Nervus fibularis komunis (N. peroneus komunis) bercabang 3 yaitu;
? Nervus fibularis superfisialis mensarafi otot ekstensor di tungkai bawah yang berfungsi mengetulkan kaki kea rah dorsal, cabang sensoris mempersarafi kulit tungkai.
? Nervus fibularis profundus fungsinya sama dengan nervus fibularis superfisialis
? Nervus rekurens artikularis mempersarafi sendi lutut.

2. SARAF OTONOM
Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis, oleh karena itu disebut juga saraf tak sadar.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu;

a. Sistim simpatis
Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf.
Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari;
(1) Mensarafi otot jantung.
(2) Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar.
(3) Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus.
(4) Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
(5) Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit.
(6) Mempertahankan tonus semua otot sadar.

b. Sisitim Parasimpatis
Fungsi serabut saraf parasimpatis terdiri dari:
(1) Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingual, sub mandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
(2) Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis.
(3) Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis), berpusat di nukleus salivatorius suferior,
(4) Mempersarafi parotis yang berpusat di nukleus salivatorius inferior di dalam medula oblongata,
(5) Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, gastrointestinum, ginjal, ginjal, pankreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis yang berpusat pada nukleus dorsalis nervus X.
(6) Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rektum, vesika urinaria dan alat kelamin berpusat di sakral II, III dan IV.
(7) Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu reflek yang berpusat di kornu lateralis medula spinalis bagian sakral, bila kandung kemih dan rektum tegang miksi dan defekasi secara reflek, pada orang dewasa reflek ini dapat dikendalikan oleh kehendak, saraf yang berpengaruh menghambat ini berasal sari korteks di daerah lobus para sentralis.

ORGAN TUBUH DAN SISTEM PENGENDALIAN GANDA
ORGAN-ORGAN RANGSANGAN SIMPATIS RANGSANGAN PARASIMPATIS
? Jantung
? Arteri koronari
? Pembuluh darah perifer
? Tekanan darah
? Bronkus
? Kelenjar ludah
? Kelenjar lakrimalis
? Pupil mata
? Sistem pencernaan makanan (SPM)
? Kelanjar-kelenjar SPM
? Kelenjar keringat ? Denyut dipercepat
? Dilatasi
? Vasokontriksi
? Naik
? Dilatasi
? Sekresi berkurang
? Sekresi berkurang
? Dilatasi
? Peristaltik berkurang
? Sekresi berkurang
? Ekserasi bertambah ? Denyut dipercepat
? Kontriksi
? Vasodilatasi
? Turun
? Kontriksi
? Sekresi bertambah
? Sekresi bertambah
? Kontriksi
? Peristaltik bertambah
? Sekresi bertambah
? Ekserasi berkurang










BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Salah satu organ yang berfungsi untuk menyelengarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh adalah sisitem persarafan.
Pembagian susunan saraf terdiri dari: Susunan saraf sentral yaitu medula spinalis dan otak sedangkan susunan saraf perifer yaitu susunan saraf somatic dan susunan saraf otonom.
Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang. Sedangkan susunan saraf otonom adalah susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot tak sadar (otot polos) seperti jantung, hati, pankreas, jalan pencernaan, kelenjar dan lain-lain.

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penyusun umumnya bagi semua pembaca. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf dan mohon kritik serta saran yang berguna bagi perbaikan makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. Syaifudin,B.Ac., 1997, Anatomi Fisiologi, Untuk Siswa Perawat, Edisi 2,
Jakarta ; EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

download software

Entri Populer