google-site-verification: google6968eaab40b0eb36.html ano.sb: ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN SISTEM INTEGUMEN

selamat datang

selamat datang
terimakasih atas kunjungan anda hari ini semoga dapat bermanfaat

Selasa, 06 Oktober 2009

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN SISTEM INTEGUMEN

ANATOMI
SISTEM MUSKULOSKELETAL
& SISTEM INTEGUMEN
CASMADI
AKADEMI KEPERAWATAN SAIFUDDIN ZUHRI INDRAMAYU
ANATOMI
 Anatomi = ilmu urai
 Ilmu yg mempelajari suatu bangun atau suatu bentuk dengan mengurai-uraikannya ke dalam bagian-bagiannya
 Anatomi makroskopik  hanya menggunakan mata
 Anatomi mikroskopik  juga menggunakan mikroskop  histologi (histos = jaringan; logos = ilmu)
SIKAP ANATOMI
 Secara deskriptif: tubuh manusia sll dipandang dlm sikap anatomi
 Sikap anatomi
“mata memandang lurus ke depan, sejajar bidang Jerman (bidang yg melalui pinggir bawah lekuk mata dan pinggir atas liang pendengaran luar), mendatar, kedua lengan tergantung di samping badan dengan tapak tangan menghadap ke depan, badan tegak dan kedua kaki berdampingan dengan jari-jari kaki mengarah ke depan.”
Istilah-istilah dalam Anatomi
Bidang
 Median: bidang yg membagi badan dlm 2 belahan, kiri dan kanan
 Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang median
 Paramedian: bidang sagital yang dekat pada bidang median
 Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang median dan sejajar dg sumbu panjang badan
 Transversal: bidang melintang yang tegak lurus pada sumbu panjang badan
Istilah-istilah dalam Anatomi
Arah
 Transversal: arah kiri-kanan
 Sagital: arah muka-belakang
 Longitudinal: arah sumbu panjang
Istilah-istilah dalam Anatomi
Letak
 Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan
 Posterior: letak lebih dekat ke bagian belakang badan
 Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala)
 Inferior: letak lebih dekat ke bawah (kaki)
 Medial: letak lebih dekat ke bidang median
 Lateral: letak lebih jauh dari bidang medial
 Kranial: letak lebih dekat ke kepala
 Kaudal: letak lebih dekat ke ekor
Istilah-istilah dalam Anatomi
 Ventral: letak lebih dekat ke perut
 Dorsal: letak lebih dekat ke punggung
 Rostral: lebih dekat ke pertengahan (regio oris & regio nasi); lebih dekat ke ujung depan
 Radial: lebih dekat ke os radius; Ulnar: lebih dekat ke os ulna
 Tibial: lebih dekat ke os tibia; Fibular: lebih dekat ke os fibula
 Distal: lebih jauh dari batang badan; proksimal: lebih dekat dr batang badan
JARINGAN
 PENGERTIAN
 JARINGAN ADALAH; SEKUMPULAN SEL YANG SERUPA BENTUK , BESAR DAN FUNGSINYA SERTA TERIKAT MENJADI SATU.

 MACAM-MACAM JARINGAN
– JARINGAN EPITEL
– JARINGAN OTOT
– JARINGAN SARAF
– JARINGAN IKAT/ KONEKTIF

JARINGAN EPITEL
 JARINGAN PENUTUP YANG MENUTUPI PERMUKAAN TUBUH BAGIAN LUAR DAN DALAM YANG BERHUBUNGAN DENGAN UDARA.
 DI DALAM JARINGAN INI TERDAPAT PEMBULUH DARAH
 TERDAPAT DI PERMUKAAN KULIT, SELAPUT LENDIR, JALAN NAFAS DAN PENCERNAAN/ VISERAL.
 BENTUK JARINGAN INI TERDIRI DARI ;
 BERBENTUK GEPENG/EPITEL SKUAMOSA
 BERBENTUK KUBUS/ EPITEL KUBOIDEA
 BERBENTUK SILINDER/ EPITEL KOLUMNAR
 PADA BEBERAPA TEMPAT MEMBENTUK ALAT YANG DISEBUT KELENJAR MENGHASILKAN GETAH UNTUK SEKRESI/ PAKAI DAN EKSKRESI/ BUANG.
FUNGSI JARINGAN EPITEL
• PROTEKSI, melindungi jaringan di bawahnya
• ABSORPSI, menyerap zat-zat, mis. pd usus.
• SEKRESI, mengeluarkan & menghasilkan zat-zat yg berguna bagi tubuh, mis. kelenjar
• SENSASI, rangsang sensorik menembus sel epitel yg memiliki reseptor/ujung-ujung saraf sensorik
• EKSKRESI, mengeluarkan zat-zat yg sudah tdk berguna, mis. Epitel pd ginjal & kelenjar keringat
• FILTRASI, menyaring zat-zat, mis. Dinding kapiler darah & kapsula bowman pd ginjal
• DIFUSI, memperantarai difusi gas, cairan, & zat gizi
• PEMBERSIH, epitel bersilia membantu membersihkan partikel & benda asing yg masuk ke saluran
Kelenjar
 Kumpulan sel yg berfungsi sebagai organ sekretori atau ekskretori berupa hormon, enzim, metabolit, & molekul lain
 Macam-macam kelenjar:
1. Kelenjar eksokrin; memiliki saluran &
mengalirkan produknya ke permukaan tubuh
2. Kelenjar endokrin: tdk memiliki saluran ke
permukaan tubuh; produk yg dihasilkan
menembus membran sel ke interstisial &
berdifusi ke kapiler
Kelenjar Eksokrin
 Merocrine
Produk yg disekresi dikeluarkan dg cara eksositosis vesikel ke permukaan apeks kelenjar. Sbgn besar kelenjar merupakan kel.merokrin.
 Apokrin
Bagian apeks dari sel terlepas & hilang selama proses sekresi. Produk sekresi mengandung komponen sel spt membran sel. Cth: kelenjar payudara
 Holokrin
Sel sekretori dilepaskan sbg & mrpkn bgn dari produk. Cth: kelenjar keringat di aksila, area pubis, & areola payudara; kelenjar sebasea
Kelenjar Endokrin
 Kelenjar yg menghasilkan hormon
 Beberapa kelenjar endokrin:
1) Kelenjar hipofisis
2) Kelenjar tiroid
3) Kelenjar adrenal
4) Pankreas
5) Ovarium
6) Testis


JARINGAN IKAT
 Fungsi utama: menyokong tubuh & mengikat atau menghubungkan bbrp macam jaringan yg berbeda.
 Fungsi lain:
- membentuk kerangka kerja mekanik untuk bergerak, mis.sistem rangka
 Merupakan substansi intrasel terbesar (disebut substansi dasar atau matriks)
 Matriks dapat berbentuk padat (mis.pd tulang), lunak (sbg jar.ikat longgar), atau cairan (mis.darah)
JARINGAN IKAT
Macam-macam jaringan ikat:
 Jaringan ikat longgar
- serat kolagen
- serat elastin
- serat retikular
 Jaringan ikat fibrosa: sbgn bsr tersusun atas serat kolagen yg rapat
- ligamen & tendon
 Jaringan ikat khusus
- jaringan adiposa  lemak
- tulang rawan/ kartilago  serat kolagen dl
substansi gel
- tulang  serat kolagen & mineral (kalsium fosfat)
- darah
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi
Sistem Rangka dan Sendi
 Alat gerak tubuh manusia  sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif  otot (muscle)
 Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.
 Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka
 Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
 Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
 Produksi sel darah (red marrow)
 Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
 Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
Tulang rawan
 Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit
 Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik.
 Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:
 Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
 Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
 Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
 Appositional growth; tumbuh dari luar  sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
 Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa
Tulang
 Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
 Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)
 Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
 Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak
Struktur Mikroskopis Tulang
 Sistem havers
 Lamella
 Lacuna
 Kanalikuli
Struktur Mikroskopis Tulang
 Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
 Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
 Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
 Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Periosteum
 Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang.

 Pada tulang yang
sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.
Tulang
 Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi.
 Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis) dan 2 ujung (epifisis)
Tulang menurut bentuknya
 Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus
 Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
 Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
 Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale
 Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla
Sistem skeletal/ rangka

 Skull
 Sternum
 Ribs
 Vertebrae
 Sacrum


 Skull
- Os Occipitale
- Os Parietale
- Os Temporale
- Os Frontale
- Os Sphenoid
- Os Ethmoid
- Os Maxilla
- Os Palatine
- Os Nasal
- Vomer
- Concha nasal inferior
- Os Zygomatic
- Os Lacrimal
- Mandibula
- Ossicles auditori & Os Hyoid

Upper limb
 Os Scapula
 Os Clavicula
 Os Humerus
 Os Radius
 Os Ulna
 Os Carpals
 Ossa Metacarpals
 Ossa Phalanges

Sendi
 Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
 Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
 Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
 Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
 Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
Sinartrosis
 Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
Sinartrosis
 Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
 Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
 Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
 Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn dlm)
 Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
 Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)

Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
 Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

 Articulationes: kemampuan gerak luas
a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis

b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae

Penstabil sendi
 Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
 Bentuk permukaan sendi  menentukan gerakan spesifik sendi
 Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi
 Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi

Gerakan Sendi
 Gerakan lurus (linear motion) - gliding
 Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
 Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
 Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
Otot
 Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat
 Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot

Fungsi Sistem Otot Rangka
 Menghasilkan gerakan rangka.
 Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
 Menyokong jaringan lunak.
 Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
 Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi  panas
3 Tipe jaringan otot
 Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
 Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
 Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Struktur Otot Rangka
 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Struktur Otot Rangka
 Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle  fasciculus (perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (organ)
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma
 Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
 Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia.
 Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma.
 Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA.
 Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
 Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
 Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
 Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
 Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic)
 Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
 Filamen tebal tdp pd pita I;
 garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
Struktur Otot Rangka
Retikulum sarkoplasma
 Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
  retikulum endoplasma di sel lain.
 Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
 Tempat penyimpanan ion Ca2+.
 Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.
 Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
Struktur Otot Rangka
 Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Komposisi Otot Rangka
Komposisi Otot Rangka
 Otot merah & putih
Otot merah  bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel)  kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron yang kuat

Otot putih  krn kurang mioglobin  kapasitas glikolisis anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.

 Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’

 Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
4 Pola pengorganisasian otot rangka
 Parallel muscle
 Convergent muscle
 Pennate muscle
 Circular muscle

 Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
 Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh
Sistem Integumen
 Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)
 Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
 Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm
Fungsi Sistem Integumen
 PELINDUNG; dr kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & … mekanik, kimia, atau suhu
 PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
 PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
 FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll cadangan lemak; sintesis vitamin D
 EKSKRESI & ABSORPSI
Struktur kulit (membran kutan)
 Epidermis
 Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial  jaringan lemak & areolar
• Kulit tipis  kulit yg menutupi sbgn besar permukaan tubuh
• Kulit tebal  kulit yg menutupi telapak tangan & kaki


EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
 Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
 Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.
 Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.
EPIDERMIS
 Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.
 Stratum basale
Tdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis  aktivitas regenerasi  sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer)  stratum spinosum + stratum basale

DERMIS
 Tdd lapis tipis papil & retikular tebal
 Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis
 Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf reseptor sensori somatik
 Bny tdp pembuluh darah  regulasi suhu tubuh
DERMIS
 Lapisan papil (dermal papillae)
 Lapisan retikular
- tdd retikulum jaringan serat kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tmpt menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- tdpt reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
Warna Kulit
 Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di dlm sel epidermis
 Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
 Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
 Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
 Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

download software

Entri Populer